Minggu, 01 Februari 2015

Rezeki Tak Terduga, Alhamduillah

Alhamdulillah.. bersyukur di akhir tahun kemarin dapet kesempatan ngerasain menginjakkan kaki di negara tetangga. Sebenernya ini rencana udah lama pengen ikut ke luar negri barengan sama temen-temen himpro tapi waktu itu masih pesimis banget karna ngga tau dapet uang dari mana -__- dengan modal nekat seperti biasanya yaudah buat paspor aja dulu kalau ada rezeki berangkat kalo ngga ya kapan-kapan hehe. Karena saya ngga tau kantor imigrasi di daerah Tangerang dimana, akhirnya saya memutuskan untuk mendatangi kantor imigrasi Bogor dan kebetulan juga temen yang di Bogor mau buat juga, yaudah deh cus ke Bogor. 

Karena sebelumnya saya daftar online dulu, jadi buat paspornya ngga begitu sulit. Ada banyak kejadian lucu saat buat passpor ini karna keteledoran saya sendiri hehe. Saat ingin membayar pembuatan passpor di bank BNI, ternyata saya lupa mengeprint pdf yang diberikan dari pihak imigrasi. Sempet panik juga tuh, males banget kan mesti balik lagi ke bank. Alhamdulillahnya dari pihak bank masih menerima lembaran kertas keterangan yang saya bawa, pffft alhamdulillah banget. Ngga cuma itu, pas di kantor imigrasi udah mau tahap akhir nih tahap wawancara, saya harus nunggu giliran dipanggil tapi anehnya udah hampir satu jam ngga dipanggil-panggil, saya stay cool aja duduk nunggu. Syukurnya ada ibu-ibu yang ngajak ngobrol, terus dia nyuruh saya bilang petugasnya aja. Yaudah akhirnya bilanglah saya ke petugas dan ternyata oh ternyata berkasnya ketumpuk sama yang udah wawancara :(( untung aja tanya dulu. Ternyata sabar itu ngga berarti harus diem aja, bertanya juga diperlukan hihi. Alhamdulillah, makasih banget buat ibu-ibu yang ngajak ngobrol :)

Sedekah Saat Keadaan Sempit


Sedekah pada keadaan lapang sudah merupakan hal yang biasa, bahkan kebanyakan orang enggan melakukannya. Sedangkan sedekah saat keadaan sempit, itu luar biasa. Bersediakah kita bersedekah saat keadaan sempit? 
 
Pernahkah kita mengalami situasi pada saat dimintai sumbangan untuk kepentingan umat, pada saat itu kita hanya menyumbangkan sekedarnya saja. Hal ini bertolak belakang jika kita mengeluarkan harta untuk sesuatu hal yang hura-hura, beli baju dengan brand termahal, makan bersama teman-teman di restauran terkenal, dan hal-hal lain yang kurang memberikan manfaat

Pernahkah kita memikirkannya? Betapa beratnya kita mengeluarkan uang banyak untuk sedekah dan betapa ringannya kita mengeluarkan uang hanya untuk hal-hal yang konsumtif dan kurang bermanfaat. Mulailah sedekah bukan hanya sekedarnya saja atau  “yang penting nyumbang” tetapi sedekahlah dengan niat yang ikhlas dan mengharapkan ridho Allah SWT. 

“Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah, dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dirugikan.” (QS Al-Baqarah: 272)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa harta yang baik itu seharusnya digunakan untuk jalan Allah dan jangan digunakan untuk jalan sesat, yang tidak bernilai sedekah di mata Allah. Harta baik yang disalurkan di jalan Allah, itulah harta yang tidak sia-sia, karena Allah akan memberikan ganti secara berlipat ganda.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yag menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang yang beramal.” (QS Ali Imron: 133-136).

Ayat tersebut menganjurkan bahwa bersedakahlah walaupun dalam keadaan sempit atau sesulit apapun. Walaupun hanya sedikit, yang terpenting adalah dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT. Namun terkadang, kita sangat sulit memberikan sedikit harta yang kita punya pada saat lapang, apalagi dalam keadaan sempit perlu banyak sekali pertimbangan. Padahal Allah telah menganjurkan untuk bersedekah dalam kondisi apapun walaupun di saat sulit sekalipun. Karena Allah akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam Q.S At-Talaq : 7,
 
“Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang diterbatas rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membabani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.” 

Rasulullah saw pun mengingatkan kita untuk jangan segan bersedekah, meski hanya dengan sebutir kurma. 

“Jauhkanlah dirimu dari api neraka walaupun dengan (bersedekah) sebutir kurma.” (HR Muttafaq alaih).

Semoga kita senantiasa menjadi umat yang selalu ingin bersedekah dalam kondisi apapun, pada saat lapang maupun sempit. Sesungguhnya Allah SWT senantiasa memberi kemudahan bagi kita untuk selalu beramal shalih dengan keikhlasan dan hanya mengharap ridho dari-Nya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...